Statistik

Kamis, 24 Januari 2013

HERO

Author : Eka D. Novan
Keyword : Perkenalan, rasa, hilang, jarak, pergi.
#MelodiHijauOranye

Makaaaaaan! Suara nya di pagi hari memecahkan gendang telinga teman-temannya.


"Ada apa an sih,pagi-pagi sudah teriak-teriak!?" Hardik Novan


"Woy,berisik idiot!!" Teriak Kid


Sedang Law sambil terkantuk-kantuk "mengumpulkan nyawanya" dan berusaha memahami situasi sekitar.



"Makaaaaan!" Teriak Luffy lagi dan kali ini suaranya lebih keras dari sebelumnya.Kid yang sudah kesal akibat tidurnya terganggu bergegas mengambil teko di sampingnya dan bersiap menuju dapur dimana arah sumber suara itu berasal.Namun niatnya yang bakal menimpuk Luffy dengan teko itu batal karena dapat dicegah oleh Novan.Perasaan mereka bertiga yang kesal,marah,dan ingin tahu bercampur dan segera menuju ke dapur.Disana mereka mendapati Luffy yang mengacak-acak lemari es,rak makanan,rak piring gelas dan sebagainya hingga ruangan yang mereka sebut "dapur" itu tak ubahnya seperti kapal karam.
"Teman-teman,aku lapar" kata Luffy dengan nada memelas.

"Woy,kamu gila kali ya.Kan yang makan jatah persediaan makanan kita selama 2 hari tadi malam itu kan kamu!! Kid berkata dengan emosi.


"Sudah-sudah Kid,masih pagi jangan emosi terus.Luffy kalau lapar beli saja bahan makanan di pasar nanti kita masak bareng-bareng" Novan berusaha menenangkan suasana.


"Hoaammm" Law tampaknya masih ngantuk dan tidak peduli dengan masalah ini.


###



Setelah bersiap,Luffy segera menstarter motornya dan hendak ke pasar.Novan yang tahu sifat Luffy yang suka makan menyuruh Law untuk menemani Luffy karena takut uangnya akan habis untuk membeli jajanan di pasar.Akhirnya 2 orang itu pergi meninggalkan kost an mereka dan memecah keheningan pagi dengan deru motor Luffy yang bisa dikatakan sudah butut.Jarak antara kost an dan pasar yang tidak begitu jauh terasa hambar dikarenakan Luffy dan Law tidak banyak berbicara sambil diselingi dengan bunyi perut keroncongan si Luffy.


Sampailah mereka di pasar sedang jam masih menunjukkan setengah 6 pagi.Pasar terlihat tidak begitu ramai mungkin dikarenakan hujan gerimis yang baru saja mengguyur dan menyebabkan jalanan becek.Tampak sesekali ibu-ibu berlalu lalang ada yang sedang berjualan,tawar-menawar dan hendak pulang sambil membawa barang belanjaan yang terlihat lumayan banyak.Dan seperti yang sudah ditebak ,hidung Luffy langsung mengendus bau enak dari jajanan-jajanan pasar.Mungkin baginya pasar saat ini sudah seperti surga makanan.Luffy langsung mencoba mencicipi rasa kue Nastar yang aromanya memang menggoda.Dia tampaknya sudah mencomot 10 buah kue tanpa sempat dihalangi oleh Law dan terpaksa Law harus membayar untuk kue yang telah dimakan Luffy.Setelah kue nastar,Luffy pindah lagi ke penjual donat yang memang menggiurkan dan lagi-lagi dia mengambil tanpa sempat dihalangi Law.Law pun melihat isi dompet dan uang di dompet hanya cukup untuk membeli 4 ikan sarden dan sekilo nasi gara-gara ulah Luffy.Law langsung menyeret Luffy dan menghampiri penjual ikan.

"Mbak,ikan sardennya 4" kata Law sambil menasehati Luffy.


"Loh? Apa kau tidak tahu peribahasa ini? Makanlah saat kau lapar!" elak Luffy.


"Itukan kau sendiri yang buat!" dasar bocah timpal Law.


"Ini mas ikan sardennya" kata si penjual ikan.


"Iya,terima.... " *Law tertegun melihat si penjual ikan.


Law mendapati dirinya terdiam memaku menatap si gadis penjual ikan tersebut.Rasa kesal di dalam dirinya akibat ulah Luffy hilang berganti rasa cinta.Tampaknya musim semi telah tiba di hati pemuda ini.Sambil gemetar tak karuan,Law mencoba berkenalan dengan gadis penjual ikan ini sedang Luffy heran menatap muka Law.

"Pe...Perkenalkan...Nama saya Law" kata Law sambil terbata-bata.

"Oh iya mas,Nama saya Nami" sahut si gadis penjual ikan dengan senyumannya.

*Bluush* Muka Law tampak memerah

"Oy,kamu demam ya?Mukamu jadi merah?" kata Luffy

"Hush,bocah diam saja" sahut Law

"Oiya mas,ada yang mau dibeli lagi? Tanya Nami yang nampaknya juga keheranan dengan reaksi Law

"Oh enggak mbak,saya cuma mau kenalan saja,soalnya wajah mbak manis" jawab Law dengan malu-malu.

"Wah,mas ini bisa saja" kata Nami dengan tersenyum manis.

"Mbak kelihatan lebih manis kalau memberi ikannya 1 lagi" Kata Luffy dengan mimik menggoda.

*Plak* sebuah pukulan dari Nami mendarat di kepala Luffy

"Kalau mau ikan lagi,ya bayar lagi dong" Kata Nami dengan agak sedikit kesal.

"Woy,bocah.Kamu tuh diam saja!" Kata Law

Perkenalan mereka bertiga pun akhirnya berlanjut.Mereka bertiga pun akhirnya saling bercerita dan bercanda.Nami bercerita kalau dia adalah anak seorang nelayan yang bernama Genzo.Sehari-hari ayahnya bekerja melaut dari sore dan pulang waktu pagi hari sekali.Hasil lautnya langsung dijual oleh Nami untuk membuat asap dapur tetap mengepul.Cuaca yang akhir-akhir ini tidak menentu membuat hasil laut ayahnya menjadi berkurang dan Nami setelah berjualan inipun harus bekerja lagi membantu ibunya menanam sayur-sayuran di kebunnya.Wajah Nami yang tetap ceria dan tersenyum walau banyak beban dalam kehidupannya semakin membuat Law terkesima dan menyukai gadis itu."Jangan remehkan kekuatan senyum" itulah moto Nami.yang membuat Law jatuh hati.Mereka bertiga pun akhirnya tampak sangat akrab seperti teman lama saja.Namun tiba-tiba...

"Minggiiiirrr!!!!!" Teriak seorang laki-laki di ujung pasar.

Orang-orang di pasar pun menyingkir dan banyak dari mereka yang ketakutan dan bersiap akan pulang.

"Mana jatah hari ini!!" Bentak si preman pasar bernama Morgan yang paling ditakuti seantero kampung kepada penjual alat-alat rumah tangga.

"I..ini bang Morgan,maaf untuk hari ini hanya ada beberapa rupiah" Jawab si penjual dengan nada ketakutan

"Dasar tidak berguna" Morgan langsung merusak dagangan penjual tersebut.

Selesai dari penjual itu,dia pindah ke penjual lain hingga dia mendapat jatah upeti dari semua penjual di pasar itu.

"Hai kalian orang-orang lemah,seharusnya kalian berterima kasih padaku.Karena ada akulah pasar ini aman dan tidak ada gangguan dari preman kampung lain" Kata Morgan dengan teriakan khasnya.

"Siapa orang itu?" tanya Luffy

"Dia preman paling mengerikan di kampung ini" kata Nami

"Orang seperti dia memang banyak sekali di dunia ini.Sudah jangan dihiraukan" timpal Law

Hingga tiba Morgan di tempat dagangan Nami yang tampak ketakutan dengan kehadiran preman paling mengerikan di kampung itu.Morgan dengan kasar menyenggol tubuh kecil Luffy dan menyebabkan ikan yang baru saja dibeli,tercecer di jalanan yang becek itu.Law pun memandang dengan tatapan tidak suka kepada preman satu ini.

"Hai nona,mana jatah untukku!?" Bentak Morgan

"Ma...maaf,belum ada bang,ikan-ikan saya belum laku banyak pagi ini" Jawab Nami dengan nada ketakutan

"I..I..Ikannya..." Luffy meratapi ikan yang terlepas dari tangannya

"Apa kau bilang,tidak ada jatah untukku!Itu artinya kau tahu apa akibatnya kan! Teriak Morgan sambil mencekik leher Nami

Law yang melihat sang pujaan hatinya disakiti langsung bertindak cepat.Dia mengamati keadaan sekitar dan matanya tertuju pada sebuah sapu usang yang entah milik siapa.Secepat kilat dia mengambilnya dan memasang kuda-kuda ala seorang samurai.Law yang pernah mengikuti latihan kendo di sekolahnya dulu akhirnya menantang si preman berduel.Meski tubuhnya lebih kecil daripada preman itu dia tidak gentar.Sementara Luffy hanya tertunduk entah meratapi ikannya atau karena hal lain.

"Oy,oy.Apa itu sikap seorang pria memperlakukan seorang lady" Kata Law

"Ada apa bocah,kau punya masalah padaku?" Preman itu berkata sambil melepas cekikannya dari Nami

"Duel,kalau kau menang,kau boleh mengambil seluruh uangku" Law berkata sambil memandang Morgan dengan tatapan tajam.

Morgan mengarahkan tinju pamungkasnya tepat ke arah perut Law.Namun Law dengan gesitnya menghindar ke samping kanan preman itu dan mengayunkan sapu yang dia anggap layaknya pedang itu ke bagian tangan,tengkuk dan lutut Morgan dengan kecepatan dan kekuatan yang mengagumkan.Tampak preman itu meringis kesakitan dan berniat kabur karena mengetahui perbedaan kemampuan yang begitu jauh.Saat preman itu hendak kabur,dengan cepat Luffy tiba-tiba telah ada di depan...

"Berhenti!Kau tahu,daripada makanan ku jatuh sekalipun,aku tidak akan memafaakan orang yang menyakiti sahabatku!!" Bentak Luffy

Luffy dengan sigap mengambil kuda-kuda seperti teknik dari salah satu karakter manga favoritnya.Morgan mencoba menjatuhkannya,namun Luffy lebih cepat dan melayangkan rentetan tinjunya ke arah wajah Morgan.Tumbanglah si preman itu dan kemenangan mereka berdua disambut sorak-sorai para penghuni pasar.Nami yang semula wajahnya pucat pasi kini matanya tampak berkaca-kaca,terharu bahagia.Luffy dan Law tampak puas setelah menghajar preman itu dan sebelum sadar preman itu diikat dan dinaikkan mobil pick up milik salah seorang pedagang untuk diserahkan ke pihak berwajib.

"Terima kasih kalian berdua,kalian benar-benar keren" Kata Nami

"Ah,itu tidak masalah buatku" Ucap Law sambil tersenyum malu

"Lapaaaaaarr!!" Teriak Luffy

Mendengar rengekan Luffy,Nami berinisiatif Mengajak mereka berdua untuk makan di rumahnya sebagai ucapan terima kasih.Luffy yang sudah kelaparan langsung mengiyakan tawaran itu,begitu juga Law yang ingin tahu rumah Nami.Di rumah Nami yang terletak di dekat pantai membuat suasana makan pagi itu menjadi ceria dengan kehadiran 2 orang pemuda yang telah menyelamatkannya.Dan menu nya tidak lain adalah ikan bakar spesial dari Nami.Setelah kenyang mereka berdua akhirnya pamit ke keluarga Nami dan Nami ingin bisa bertemu kembali dengan mereka.Mereka berdua berjalan pulang dengan ceria dan bercerita banyak atas kejadian di pagi hari ini tanpa menyadari misi mereka sebanrnya . . .

"Kami pulang" Law dan Luffy berkata hampir serempak.

"Woy,lama amat kalian.Kami berdua sudah lapar tahu! Kata Kid dengan wajah yang kusut.

"Kalian lama amat,padahal kan pasti lapar juga? Tanya Novan.

"Oooh,jangan khawatir,kami sudah kenyang koq! Jawab Luffy

"Iya,dan jangan lupakan kekuatan senyum" Timpal Law sambil tersenyum ceria mengutip kata-kata Nami yang diingatnya.

"Lalu bahan masakannya?" Tanya Novan lebih lanjut..

"Aahh,soal itu..... Luffy dan Law nampak sedikit terdiam sambil sedikit meringis

"Jangan lupakan kekuatan senyum,gundulmu!!!" Sini,akan kuajarkan kalian jangan meremehkan wajahku yang sedang marah ini! Teriak Kid dengan kencang.

Kid kali ini mengambil sebuah raket nyamuk listrik dan segera mengejar mereka berdua yang lari ketakutan dan kali ini Kid tidak dihalangi Novan.